Burung Hantu Vs Tikus
Dia juga mengatakan seekor burung hantu bisa makan hingga dua tikus per hari sementara seekor ular hanya bisa memakan untuk satu minggu.
Burung hantu vs tikus. Jika ada seribu ekor burung hantu maka semalam bisa memangsa 500 ribu ekor tikus dengan jangkauan terbang radius 12 kilometer. Pemanfaatan burung hantu sebagai pengendali hama tikus sawah memberikan benefit yang sangat bagus jika dilakukan secara benar. Selain ular musuh alami tikus adalah burung hantu T.
Mengingat baik burung hantu dan tikus aktif mencari makan pada malam hari nokturnal. Harus Tahu Petani di desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Jember Jawa Timur menggunakan burung hantu untuk membasmi hama tikus di. Semalam satu ekor burung hantu bisa memangsa 5 ekor tikus.
Untuk satu ekor Burung hantu saja dapat memangsa 3 5 ekor tikus per malam dengan radius terbang 12 km yang berarti jika dihitung per bulan dapat memangsa hingga kisaran 90 150 ekor. Di tempat ini burung hantu jenis serak jawa atau Tyto Alba dibudidayakan dan dikembangbiakkan. Burung hantu akan memangsa hama tikus yang menyerang tanaman padi.
Alba yang daerah penyebarannya luas Burung ini digunakan sebagai predator karena burung hantu sebagai burung pemangsa rapeor yang berburu hewan lain untuk makanannyaBurung ini dapat beradaptasi khusus unik membuatnya berbeda dengan mahluk yang lain. Tingginya populasi tikus yang muncul saat ini tidak lepas dari turunnya populasi predator alami mereka seperti ular dan burung hantu. Dia menyarankan untuk tidak menggunakan kucing karena mereka adalah hewan peliharaan dan tidak dapat beradaptasi.
Jika jumlah burung hantu semakin banyak dan tersebar luas tentunya serangan hama tikus bisa diminimalkan ujarnya. Pria alumni Unpad Bandung tersebut ini menjelaskan bahwa masih banyak tindakan konservasi yang dapat dilakukan terhadap burung hantu yang merupakan musuh alami hama tikus. Hilangnya populasi burung hantu berdampak pada lahan pertanian.
Hama tikus menjadi masalah besar bagi petani di Sragen lantaran menyerang padi. Selama ini para petani di sedikitnya tujuh kecamatan di Sragen menggunakan jebakan tikus beraliran listrik. Langkah tersebut katanya akan diikuti pula dengan penyusunan peraturan desa yang berisi larangan memburu burung hantu dan larangan menggunakan.