Burung Maleo
Maleo juga merupakan satu-satunya jenis.
Burung maleo. Burung maleo akan pisang setelah bertelur. Burung ini hanya tinggal di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi. Burung ini memiliki bulu berwarna hitam kulit sekitar mata berwarna kuning iris mata merah kecoklatan kaki abu-abu paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan.
Maleo memiliki tonjolan di kepala yang tidak seperti burung lainnya. Maleo Waigeo merupakan salah satu spesies burung gosong famili Megapodiidae yang hidup di Indonesia. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam.
Maleo kemudian menyebar ke Papua Nugini dan pulau-pulau di sekitar Indonesia timur termasuk di Sulawesi Tengah Sulteng. Burung ini juga bertelur dengan cara yang berbeda dari burung-burung jenis lainnya. Burung bernama ilmiah Macrocephalon maleo ini berasal dari Megapodiidae yang mana di dalamnya terdapat 22 spesies berada pada tiga genus utama yakni Eulipoa Megapodius dan Macrochepalon.
Namun persamaan kedua teori itu adalah moyang maleo telah terisolasi di Australia untuk waktu yang lama dan telah berevolusi sebagai burung yang tidak lagi mengerami sendiri telur-telurnya. Burung maleo setiap bertelur hanya menghasilkan 1 butir telur. Burung maleo Macrocepalon maleo SAL MULLER 1846 merupakan satwa endemik pulau Sulawesi yang keberadaannya dilindungi oleh undang undang namun saat ini populasinya terus menurun akibat berbagai faktor seperti degradasi dan fragmentasi habitat serta perburuan telur dan induk maleo.
Sedangkan untuk daerah Minahasa banyak masyarakat menyebut maleo denagn sebuatan burung Senkawor. Tidak ada data yang pasti mengenai jumlah populasi burung maleo saat ini. Banyak cerita yang beredar soal burung maleo antara lain bahwa burung endemik Sulawesi ini merupakan burung anti poligami.
Kulit wajahnya bercorak kekuningan. Untuk burung maleo sendiri ternyata dikenal juga memiliki banyak nama yang beragam. Selain Maleo Waigeo juga dikenal juga.